Seorang seninan saat memperagakan karakter Wayang Topeng Carita di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Pemkab Tapin.
Pemerintah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan mengangkat kembali warisan budaya lokal “Wayang Topeng Carita”, yang merupakan sebuah seni pertunjukan yang kaya akan kebudayaan daerah untuk dikenalkan kepada publik.
“Kami melakukan berbagai langkah agar tradisi ini terus berkelanjutan dan dikenal oleh anak cucu kita,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Tapin Riza Pahlavie di Rantau Tapin, Rabu.
Dia menjelaskan, salah satu langkah konkret yang dilakukan yakni dengan mengusulkan Wayang Topeng Carita untuk dicatat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia pada tahun 2024.
“Wayang Topeng Carita adalah salah satu seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Kabupaten Tapin, pertunjukan ini menggunakan topeng untuk menggambarkan berbagai karakter dan cerita, seringkali diambil dari kisah-kisah lokal atau epik terkenal seperti Ramayana dan Mahabharata,” ujarnya.
Riza menjelaskan, seni ini memadukan elemen musik, tari, dan drama, pertunjukan ini menciptakan pengalaman yang menarik bagi penonton. Setiap topeng memiliki makna tersendiri, mencerminkan sifat atau karakter tertentu, sehingga para pemain dapat mengekspresikan emosi dan cerita secara visual.
Guna melestarikan tradisi ini, katanya, pengembangan dilakukan melalui penyebarluasan pertunjukan Wayang Topeng Carita dalam berbagai acara, termasuk Panggung Maestro 2024 di Jakarta dan Tapin Art Festival yang sudah terlaksana beberapa waktu lalu.
Riza mengatakan pula bahwa Pemkab Tapin berkolaborasi dengan Kemendikbud dan Yayasan Taut Seni untuk mementaskan Wayang Topeng Carita di Panggung Maestro Nusantara.
Pemkab Tapin juga telah merancang program pelestarian seni tradisi melalui DPA tahun 2024, menyediakan bantuan untuk mementaskan Wayang Topeng Carita di berbagai kegiatan, baik kecil maupun besar.