Perkenalkan! Milenial Orang Terkaya No 1 China, Banyak Skandalnya

Taipan e-commerce Colin Huang telah menjadi orang terkaya di China. Hal ini terungkap dari data Bloomberg Billionaires Index, Jumat (9/8/2024).

Dalam data tersebut, Huang, yang merupakan pendiri PDD Holdings pemilik Temu dan aplikasi ritel Pinduoduo, sekarang memegang kekayaan senilai US$ 48,5 miliar (Rp 772 triliun). Dengan nilai ini, Huang juga sekaligus menjadi orang terkaya ke-25 dunia.

Huang diketahui menyalip Zhong Shanshan, bos perusahaan minuman Nongfu Spring, yang telah menduduki puncak dalam daftar orang terkaya China sejak April 2021. Di belakang mereka adalah bos Tencent Ma Huateng dan pemilik Bytedance Zhang Yiming.

Huang, lahir pada tahun 1980 di kota Hangzhou di China Timur, adalah seorang remaja jenius matematika dan mantan karyawan Google China. Pada tahun 2015, ia mendirikan situs belanja daring Pinduoduo, yang berkembang menjadi salah satu kerajaan e-commerce tersukses di Negeri Panda.

Aplikasi tersebut memikat konsumen dengan diskon besar dan beragam produk. Bahkan, Pinduoduo terkadang menawarkan harga yang sangat rendah di tengah persaingan yang ketat.

Versi luar negerinya, Temu, diluncurkan pada tahun 2022 di Amerika Serikat (AS). Di Negeri Paman Sam, Temu mengumpulkan basis konsumen setia dengan barang-barang berbiaya rendah yang dibuat dan dikirim dari China.

Keberhasilan aplikasi ini sejalan dengan inflasi tinggi yang terus-menerus yang telah mendorong konsumen yang sadar biaya untuk mencari barang murah. Sejak itu, Temu terus berkembang hingga Eropa dan Amerika Latin.

Meskipun baru hadir di Eropa tahun lalu, Temu mengatakan bahwa rata-rata memiliki sekitar 75 juta pengguna aktif bulanan di wilayah tersebut. Namun, keberhasilannya yang luar biasa telah menuai tuduhan praktik komersial yang tidak adil dan standar keselamatan yang longgar di Benua Biru.

Tahun ini, kelompok konsumen di Eropa menuduh Temu memanipulasi pembeli agar menghabiskan lebih banyak uang. Hal ini kemudian mendistorsi kemampuan warga Eropa untuk membuat keputusan pembelian.

Dan pada bulan April, regulator Korea Selatan (Korsel) membuka penyelidikan terhadap Temu atas dugaan iklan palsu dan praktik yang tidak adil. Selain di luar negeri, masalah juga muncul di China sendiri.

Bulan lalu misalnya, ratusan pedagang di China berdemonstrasi di kantor afiliasi PDD di kota Guangzhou. Mereka menuduh adanya perlakuan tidak adil dalam penjualan produk mereka di platform tersebut.

Namun, hal itu tidak banyak mempengaruhi keberhasilan perusahaan. PDD Holdings mengumumkan pada bulan Mei bahwa laba bersih kuartal pertama meningkat lebih dari tiga kali lipat dari tahun ke tahun.

Saham perusahaan yang terdaftar di AS ditutup pada harga US$ 138,02 (Rp 2,2 juta) per saham pada hari Kamis. Sehingga kapitalisasi pasarnya mencapai US$ 191,68 miliar (Rp 3.051 triliun).

Awas Perang Nuklir di Dekat RI, Australia-AS-Inggris Beri ‘Kode’ Baru

di dekat RI kembali muncul. Senin (12/8/2024), Australia menandatangani kesepakatan yang memungkinkan pertukaran rahasia dan material nuklir dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Hal ini merupakan kelanjutan dari pembuatan kapal selam bertenaga nuklir di Negeri Kanguru. Kesepakatan pembuatan kapal selam nuklir sendiri merupakan bagian dari perjanjian keamanan tripartit ketiga negara melalui AUKUS, yang disepakati sejak 2021.

“Perjanjian ini merupakan langkah penting menuju akuisisi Australia atas kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional untuk Angkatan Laut Kerajaan Australia,” kata Menteri Pertahanan dan Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, dikutip dari AFP.

“Akuisisi armada kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia akan menetapkan standar nonproliferasi tertinggi,” tambahnya lagi.

AUKUS sebenarnya menjadi jawaban strategis ketiga negeri itu atas ambisi militer China di kawasan Pasifik. Perlu diketahui China mulai melebarkan sayap militer di kawasan dengan mengklaim 90% kawasan Laut China Selatan (LCS) melalui konsep “sembilan garis putus-putus”.

Kesepakatan terbaru yang ditandatangani di Washington minggu lalu ini juga menyebut Australia akan bertanggung jawab atas risiko nuklir dari material yang dikirim. Perlu diketahui material nuklir untuk propulsi kapal selam akan ditransfer dari AS atau Inggris dalam “unit daya yang lengkap dan dilas” dan Australia akan bertanggung jawab atas penyimpanan serta pembuangan bahan bakar nuklir bekas dan limbah radioaktif dari unit daya nuklir yang ditransfer berdasarkan kesepakatan tersebut.

“Kapal selam merupakan bagian penting dari kemampuan angkatan laut Australia, yang memberikan keuntungan strategis dalam hal pengawasan dan perlindungan pendekatan maritim kami,” kata kesepakatan transfer tersebut.

Sementara itu, China telah menyebut AUKUS berisiko memprovokasi perpecahan dan meningkatkan risiko perang nuklir di kawasan Pasifik Selatan. Menteri Luar Negeri Wang Yi mengecam perjanjian pertahanan tersebut April 2024.

Dalam kunjungannya ke Papua Nugini untuk memperkuat hubungan dengan sekutu lama Australia, Wang memperingatkankan perjanjian AUKUS “bertentangan” dengan perjanjian Pasifik Selatan yang melarang senjata nuklir di wilayah tersebut. Sebelumnya sejumlah negara ASEAN juga mengkhawatirkan AUKUS karena ada elemen nuklir di dalamnya. 

“(AUKUS) meningkatkan risiko proliferasi nuklir yang serius,” kata Wang Yi pada konferensi pers setelah bertemu dengan Menlu Papua Nugini Justin Tkatchenko waktu itu.

Putin Warning Perang Nuklir, Rusia Sebut Perang Dingin Sudah Kembali

 Presiden Rusia Vladimir Putin kembali melontarkan ancaman nuklir kepada negara-negara Barat. Hal ini terjadi saat eskalasi hubungan antara Moskow dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa terus memuncak lantaran perang di Ukraina.

Dalam parade Angkatan Laut Rusia, Minggu waktu setempat, Putin mengancam akan meluncurkan kembali produksi senjata nuklir jarak menengah. Ini jika AS mengkonfirmasi niatnya untuk menyebarkan rudal ke Jerman atau tempat lain di Eropa.

“Jika AS melaksanakan rencana tersebut, kami akan menganggap diri kami terbebas dari moratorium sepihak yang sebelumnya diadopsi terkait pengerahan kemampuan serangan jarak menengah dan pendek,” kata Putin saat parade yang diadakan di Saint Petersburg itu dikutip AFP, Senin (29/7/2024).

Putin menambahkan bahwa saat ini di Rusia pengembangan sejumlah sistem rudal jarak menengah sedang dalam tahap akhir. Padahal, sistem rudal itu, yang memiliki kemampuan jarak 500 km dan 5.500 km, merupakan subjek perjanjian pengendalian senjata yang ditandatangani oleh AS dan Uni Soviet pada tahun 1987.

“Kami akan mengambil langkah-langkah serupa dalam penyebarannya, dengan mempertimbangkan tindakan AS, satelitnya di Eropa, dan di wilayah lain di dunia,” tegas Presiden Rusia itu.

Rusia dan AS sendiri menarik diri dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah pada tahun 2019, masing-masing menuduh pihak lain melakukan pelanggaran. Moskow kemudian mengatakan tidak akan memulai kembali produksi rudal tersebut selama Washington tidak menyebarkan rudal di luar negeri.

Pada awal Juli, Washington dan Berlin mengumumkan bahwa “penyebaran episodik” rudal jarak jauh AS. Salah satu rudal jelajah AS, Tomahawk, akan didistribusikan ke Jerman pada tahun 2026.

Putin mengatakan bahwa ‘situs administratif dan militer penting Rusia’ akan berada dalam jangkauan rudal tersebut di masa mendatang. Ia mengatakan wilayah Rusia akan berada dalam jarak sekitar 10 menit dari serangan yang diluncurkan rudal itu.

Sementara itu, Presiden Rusia itu juga menyebutkan bahwa AS telah menyebarkan sistem rudal jarak menengah Typhoon di Denmark dan Filipina dalam latihan baru-baru ini. Situasi, kata dia, mengingatkan kita pada peristiwa Perang Dingin yang terkait dengan penempatan rudal jarak menengah Pershing Amerika di Eropa.

AS menempatkan rudal balistik Pershing AS di Jerman Barat pada tahun 1980-an di puncak Perang Dingin. Kemudian, rudal AS terus ditempatkan selama penyatuan kembali Jerman dan hingga tahun 1990-an.

Namun setelah berakhirnya Perang Dingin, Washington secara signifikan mengurangi jumlah rudal yang ditempatkan di Eropa karena ancaman dari Moskow mereda. Kremlin telah memperingatkan pada pertengahan Juli bahwa usulan penempatan AS akan berarti bahwa ibu kota Eropa akan menjadi sasaran rudal Rusia.

“Kami mengambil langkah mantap menuju Perang Dingin. Semua atribut Perang Dingin dengan konfrontasi langsung akan kembali,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada seorang reporter TV pemerintah.

Rusia Ancam Negara Raksasa Eropa, Perang Dunia 3 di Depan Mata

 Perselisihan dunia dengan Rusia mengenai perang tak berkesudahan di Ukraina disebut telah memicu potensi Perang Dunia 3. Berbagai negara di Eropa kini mulai mempersiapkan diri lewat militernya masing-masing.

Jerman, misalnya, telah didesak untuk mengaktifkan 900.000 pasukan cadangan oleh Marie-Agnes Strack-Zimmermann, seorang anggota parlemen dari partai liberal FDP dan ketua Komite Pertahanan di Bundestag.

Strack-Zimmermann mendesak hal ini karena yakin “serangan Rusia terhadap kita telah dimulai”. Ia mengatakan Moskow sepenuhnya siap berperang, dan sudah saatnya bagi Jerman untuk bersiap menghadapi ancaman apa pun dari timur.

Anggota parlemen tersebut menambahkan serangan Rusia terhadap Jerman telah dimulai, dengan mengacu pada perang hibrida yang dituduhkan Rusia terhadap berbagai negara Eropa, dengan taktik termasuk serangan siber dan memanipulasi krisis pengungsi.

“Putin sedang mempersiapkan rakyatnya untuk perang dan menempatkan mereka dalam posisi melawan Barat. Oleh karena itu, kita harus mampu mempertahankan diri secepat mungkin,” katanya kepada surat kabar Funke Media Group, seperti dikutip Express, Senin (3/6/2024).

Ia pun menyerukan pengaktifan pasukan cadangan Jerman. “Jika kita dapat merekrut setengah dari mereka dengan keahlian yang sesuai sebagai pasukan cadangan, itu akan menjadi aset yang luar biasa,” ujarnya.

Strack-Zimmermann mengatakan negaranya memiliki sekitar 900.000 pasukan cadangan, meskipun Angkatan Bersenjata Jerman, Bundeswehr, belum mendaftarkan tentara yang pensiun dari dinas aktif selama beberapa dekade.

Sementara itu, Rusia disebut telah mengancam akan melenyapkan senjata nuklir Inggris dalam sehari. Klaim ini disampaikan seorang pakar militer dari Moskow, Yuri Baranchik.

Baranchik memerinci strategi Rusia dalam ‘Operasi Tak Terpikirkan’, jika konflik di Ukraina meningkat menjadi perang nuklir. “Dalam satu hari kami melaksanakan Operasi Tak Terpikirkan. Kami melenyapkan potensi nuklir Inggris dan Prancis,” katanya.

Menurutnya, strategi ini akan melayani dua tujuan, yakni Putin akan merampas status militer-geopolitik Eropa dan mengurangi jumlah kekuatan nuklir di dunia dari sembilan menjadi tujuh.

Pakar tersebut mengeklaim tindakan ini akan “mencabut taring nuklir Inggris dan Prancis, maka blok NATO tidak akan lagi memiliki pemerasan di wilayah operasi Eropa.”

Baranchik, yang juga seorang ahli nuklir terkemuka yang terkait erat dengan lingkaran Kremlin, membuat pernyataan yang meresahkan tentang persenjataan nuklir Inggris, dengan menyatakan bahwa persenjataan itu dapat dinetralkan dengan relatif mudah.

Menurutnya, menetralisir Inggris dan Prancis serta menghilangkan kemampuan mereka dalam persenjataan nuklir akan secara radikal mendefinisikan ulang lanskap keamanan Eropa, sekaligus mencopot gelar mereka sebagai kekuatan nuklir.

Ia menambahkan bahwa NATO hanya akan memiliki senjata nuklir taktis dan senjata nuklir Amerika Serikat (AS) yang tersisa, bahkan di Eropa, tetapi penggunaannya akan berarti kehancuran Amerika, yang tidak akan pernah mereka ambil risiko.

Di sisi lain, Dmitry Medvedev, pejabat senior Kremlin dan mantan presiden serta perdana menteri Rusia, telah menyatakan bahwa Putin tidak menggertak dalam hal ancaman perang nuklir

Rezim Putin juga dilaporkan berinvestasi dalam tempat perlindungan nuklir bergerak senilai 330.000 pound (Rp6,8 miliar) untuk kota-kota besar, yang dirancang untuk melindungi individu-individu penting jika terjadi perang yang dahsyat.

Rusia Siap Perang Nuklir, Kelakuan AS Cs Tentukan Nasib Dunia

Rusia berpotensi membuat perubahan pada kebijakan nuklirnya jika ada ‘tindakan eskalasi’ atau ‘kelakuan’ yang tidak dapat diterima oleh AS dan sekutunya. Hal ini diperingatkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov.

Berbicara kepada wartawan di sela-sela pertemuan menteri BRICS di Nizhny Novgorod, Ryabkov mengakui situasi internasional semakin “rumit” sementara perubahan pada postur nuklir negaranya juga tidak tidak dapat dikesampingkan.

“Tantangan yang semakin besar berkat tindakan AS dan sekutu NATO-nya yang tidak dapat diterima dan eskalasi tidak diragukan lagi mendorong pertanyaan besar tentang bagaimana dokumen dasar dalam pencegahan nuklir dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan saat ini,” kata Ryabkov, seperti dikutip Russia Today, dikutip Minggu (16/6/2024).

Diplomat itu menolak untuk menguraikan sifat pasti dari amendemen potensial tersebut. Namun ia menjelaskan bahwa Moskow tidak memiliki “praktik untuk membahas terlebih dahulu jenis perubahan apa yang dapat dilakukan” sebelum keputusan aktual diambil.

Pernyataan tersebut muncul tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menegaskan sikap Moskow terhadap senjata nuklir sebagai pilihan terakhir. Berbicara dalam panel tanya jawab di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) pekan lalu, Putin menekankan bahwa Rusia bukanlah negara pertama yang menggunakan retorika nuklir agresif.

Putin menjelaskan bahwa doktrin nuklir negara saat ini hanya memperbolehkan penggunaan senjata atom dalam “kasus-kasus luar biasa” dan situasi saat ini sebenarnya tidak memenuhi syarat seperti itu.

Ia berharap perang nuklir habis-habisan tidak akan terjadi, seraya menambahkan bahwa konflik semacam itu akan mengakibatkan “korban yang tak terbatas” bagi semua orang.

Putin juga memperingatkan negara-negara NATO Eropa agar tidak melakukan retorika dan tindakan agresif, dengan menyatakan bahwa mereka akan menjadi pihak yang paling menderita jika terjadi konflik nuklir global.

“Orang-orang Eropa harus berpikir: jika mereka yang bertukar serangan [nuklir] seperti itu dengan kita musnah, apakah Amerika akan terlibat dalam pertukaran semacam itu, pada tingkat senjata strategis, atau tidak? Saya sangat meragukannya,” kata Putin.

Siaga Perang Nuklir Bisa Pecah Dekat RI, Ini Biang Keroknya

Australia menandatangani kesepakatan yang memungkinkan pertukaran rahasia dan material nuklir dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, Senin. Hal ini merupakan kelanjutan dari pembuatan kapal selam bertenaga nuklir di Negeri Kanguru tersebut.

Kesepakatan pembuatan kapal selam nuklir sendiri merupakan bagian dari perjanjian keamanan tripartit ketiga negara melalui AUKUS, yang disepakati sejak 2021. AUKUS sebelumnya diyakini menjadi cara Barat menangani semakin masifnya militer China di Asia-Pasifik.

“Perjanjian ini merupakan langkah penting menuju akuisisi Australia atas kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional untuk Angkatan Laut Kerajaan Australia,” kata Menteri Pertahanan dan Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles, dikutip dari AFP, dikutip Selasa (13/8/2024).

“Akuisisi armada kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia akan menetapkan standar nonproliferasi tertinggi,” tambahnya lagi.

Kesepakatan terbaru yang ditandatangani di Washington minggu lalu ini juga menyebut Australia akan bertanggung jawab atas risiko nuklir dari material yang dikirim. Perlu diketahui material nuklir untuk propulsi kapal selam akan ditransfer dari AS atau Inggris dalam “unit daya yang lengkap dan dilas” dan Australia akan bertanggung jawab atas penyimpanan serta pembuangan bahan bakar nuklir bekas dan limbah radioaktif dari unit daya nuklir yang ditransfer berdasarkan kesepakatan tersebut.

“Kapal selam merupakan bagian penting dari kemampuan angkatan laut Australia, yang memberikan keuntungan strategis dalam hal pengawasan dan perlindungan pendekatan maritim kami,” kata kesepakatan transfer tersebut.

Perlu diketahui China mulai melebarkan sayap militer di kawasan. Ini didukung dengan klaim 90% kawasan Laut China Selatan (LCS) melalui konsep “sembilan garis putus-putus”.

China sendiri telah menyebut AUKUS berisiko memprovokasi perpecahan dan meningkatkan risiko perang nuklir di kawasan Pasifik Selatan. Menteri Luar Negeri Wang Yi mengecam perjanjian pertahanan tersebut April lalu.

Dalam kunjungannya ke Papua Nugini untuk memperkuat hubungan dengan sekutu lama Australia, Wang memperingatkankan perjanjian AUKUS “bertentangan” dengan perjanjian Pasifik Selatan yang melarang senjata nuklir di wilayah tersebut. Sebelumnya sejumlah negara ASEAN juga mengkhawatirkan AUKUS karena ada elemen nuklir di dalamnya.

“(AUKUS) meningkatkan risiko proliferasi nuklir yang serius,” kata Wang Yi pada konferensi pers setelah bertemu dengan Menlu Papua Nugini Justin Tkatchenko merujuk ke perang nuklir.

Following in the footsteps of Marco Polo

A report from People’s Daily

My name is Vienna Cammarota. I’m a hiker from Italy. I have been a fan of Italian traveler Marco Polo since childhood, which later led me to become a tour guide. Years of hiking have helped me maintain good health. Even at 75, I still have no need for reading glasses.

About 20 years ago, my interest in China was sparked by a student from Beijing who stayed in my home. The connections we made and the friendships we developed ignited my curiosity about China.

Following that, I found myself drawn to The Travels of Marco Polo, reading it over and over again to understand China through its vivid descriptions. The depiction of the ancient Silk Road in the book particularly fascinated me.

In 2018, the idea of retracing the ancient Silk Road came to me, which inspired me to map out a journey covering 22,000 kilometers from Venice to Beijing, passing through 15 countries in three to four years. At first, my children thought it was unrealistic for me to complete such a long journey in my seventies. However, as they observed my detailed planning, they came around and gave me their full support.

More support came from those I had never met before. Upon conceiving this idea, I published my proposal on the internet in the hope of securing sponsorship. Shortly after, Zhu Yuhua, president of Associazione Cina-Italia di Shanghai (ACIS), reached out to me after seeing the information and expressed his readiness to offer support. He even planned a detailed itinerary and route and arranged for a volunteer team especially to assist me – a team that turned out to be my greatest support during this journey.

My journey began on April 26, 2022, as I departed from Lazzaretto Nuovo island in Venice, with my family and friends giving me a warm send-off. My backpack, weighing 16 kilograms, contained The Travels of Marco Polo, the Venice city flag, and a Chinese sachet, among others.

For more than two years, I overcame practical challenges and psychological pressures, trekked through mountains and waters, and traversed cities and villages across different countries. Along the way, I have gained insights into the history, culture, and customs of each country I visited. As I delved into the remains of the ancient Silk Road, I was struck by the vast changes our world has experienced.

As of now, I have traveled through 14 countries, including Italy, Serbia, Türkiye, Iran, and Kazakhstan.

At every stop, I engaged in deep conversations with local people. These interactions not only enhanced my understanding and appreciation of different ethnic groups and cultures but also provided me with a more comprehensive and insightful perspective on the ancient Silk Road.

Whether it was Cinci Han Caravanserai in Safranbolu, Türkiye, the existing caravanserais in Iran, or the well-preserved historical sites in Khiva, an ancient city in Uzbekistan – all of these evoked the past splendor of the ancient Silk Road.

Just as Chinese President Xi Jinping noted, the ancient Silk Road is a route that greatly boosted the flow of goods, spread of science and technology, interaction of ideas, and integration of diverse cultures on the Eurasian continent.

As I journeyed along this historical route, I witnessed that the Belt and Road Initiative (BRI), carrying forward the legacy of the ancient Silk Road, has benefited more and more people across different countries. Many livelihood projects built by China, including highways, railways, and cross-sea bridges, have brought tangible results to the people in Belt and Road partner countries.

In Croatia, I saw the Peljesac Bridge, constructed by a Chinese enterprises consortium, realizing the centuries-old dream of connecting the south of Croatia with the rest of the country. In Uzbekistan, I visited the Pengsheng Industrial Park, the first investment project by a Chinese private enterprise in Uzbekistan, where Chinese drip irrigation technology had been introduced for large-scale vegetable cultivation, leading to substantial reductions in labor costs. In Tajikistan, I saw Chinese enterprises revitalizing the China-Tajikistan highway.

Lu You, a renowned poet in China’s southern Song dynasty (1127-1279), once said, “What is learned from books is superficial after all. Wisdom comes from real life.” I completely agree with this idea.

Over 700 years ago, Marco Polo amazed Europe with his detailed chronicle of a 24-year journey across Asia, which invoked Westerners’ aspirations for China.

Today, walking on the same “golden ancient route” with Marco Polo’s book in hand, I felt a deep sense of pride. Looking back on my journey, I want to tell friends of my age: Be brave in pursuing your dreams – nothing is impossible!

As planned, I will reach China this summer, a destination I have long yearned for. With my dream about to be fulfilled, I am brimming with excitement. I hope to follow in Marco Polo’s footsteps, gain a deep understanding of today’s China, and continue to sow seeds of friendship along the way.

Vienna Cammarota departs from Lazzaretto Nuovo Island in Venice as Zhu Yuhua, president of Associazione Cina-Italia di Shanghai (ACIS) bids her farewell, April 26, 2022. (Photo provided by Associazione Cina-Italia di Shanghai)

Indonesia’s Health Ministry expands specialist doctor program

 The Health Ministry aims to increase the number of students in its hospital-based specialist doctor education program by expanding the network of participating hospitals.

Arianti Anaya, the ministry’s Director General of Health Human Resources, stated on Monday that approximately 3,000 hospitals, including private ones, have expressed interest in joining the network.

“With the expansion of the network coordinated by six designated education hospitals, we can increase the student quota,” she explained.

The six hospitals are Harapan Kita Cardiovascular Hospital, National Brain Center Hospital, Soeharso Orthopedic Hospital, Harapan Kita Women and Children Hospital, Cicendo Eye Hospital, and Dharmais Cancer Hospital.

Anaya noted that on Monday, three private hospitals, including the Jakarta Eye Center, submitted requests to join.

She also mentioned that the initial registration accepts around 52 students across six specialties, such as cardiovascular diseases, pediatrics, neurology, and optometry. The ministry plans to add another 52 students in the next semester, bringing the total to 104.

Anaya stated that the ministry is collaborating with the Indonesia Endowment Fund for Education (LPDP) to provide financial assistance to students, ranging from Rp5 million to Rp10 million (US$313-US$626), based on their level—junior, intermediate, or senior.

For example, intermediate students will receive Rp7.5 million, while senior students will get Rp10 million. LPDP will contribute Rp5 million, and the remaining amount will be provided by one of the six hospitals.

The ministry recently announced the opening of registration for the program from August 12 to September 8 to address the shortage of specialist doctors in certain regions.

This program is part of the health transformation agenda, focused on improving the referral system and human resources. It complements university-based education, aiming to create equal opportunities and contribute to a healthier Indonesia.

Kapan Calafiori Bisa Main?

Riccardo Calafiori dari pertempuran. Makel Artta menjawab jika pertahanan baru akan muncul selama waktu sebelum waktu? Arsenal membeli Calafiori seharga £42 juta dari Bologna pada akhir Juli lalu. Bek berusia 22 tahun itu dikontrak berdurasi lima tahun dan menambahkan opsi pada bek ‘London Cannon’ tersebut.

Kehadiran Calafiori disambut antusias oleh komunitas Arsenal. Ia menawarkan lebih banyak kualitas dibandingkan seorang bek: seseorang yang ahli dalam mengontrol bola dan diberkahi dengan keterampilan passing, yang ia peroleh sejak awal karirnya sebagai seorang bek.

Fans Arsenal mungkin sudah tidak sabar dan bertanya-tanya apakah Calafiori akan langsung terlihat di laga pramusim berikutnya. Usai kalah 1-2 dari Liverpool, Kamis (1/8/2024) hari ini, Arsenal masih melakoni laga melawan Bayer Leverkusen dan Lyon di laga uji coba.

“Kami perlu mengaturnya dengan baik. Dia punya pekerjaan 48 jam sebelum dia naik pesawat dan bergabung dengan kami di sini, lalu ada masalah perbedaan waktu, banyak hal yang terjadi,” kata Arteta di klub.

“Dia belum berlatih bersama tim dan kami ingin mengembangkan posisinya secara perlahan untuk mengenalnya terlebih dahulu. Kami akan punya banyak waktu untuk melihat apakah dia melakukan sesuatu,” tambahnya.

Antony Marah-marah Saat Diganti, Kenapa?

Foto: PA Images via Getty Images/Mike Egerton - PA Images
Foto: PA Images via Getty Images/Mike Egerton – PA Images

Manchester United menang 3-2 melawan Real Betis dalam laga persahabatan pramusim. Antony sang winger tampak kesal saat digantikan, kenapa? Manchester United menghadapi Real Betis pada laga uji coba pramusim pada Kamis (1/8) pagi WIB di Snapdragon Stadium, California. Hujan gol pun terjadi. MU berhasil menang 3-2 berkat gol penalti Marcus Rashford, Amad Diallo, dan Casemiro. Dua gol Betis dicetak Losada dan Llorente.

Antony, sang winger, baru masuk pada menit ke-62. Sial baginya, dia harus meninggalkan lapangan 25 menit kemudian. Antony marah sambil berjalan ke pinggir lapangan, lalu pemain asal Brasil itu melanjutkan ke ruang ganti, artinya dia tidak duduk di bangku cadangan. Menurut ESPN, jelas Antony cedera!

Antoine memiliki konvensi. Tim medis Manchester United tak mau mengambil risiko dan segera mengeluarkan sang pemain. Antony mengalami cedera dalam bentuk kaki pada tahun 2023 kemarin. Pada tahun 2024, Antony tidak memiliki cedera jika menyedihkan dan Anda dikirim dengan sayap lain untuk bermain segera.

Setidaknya empat pemain Manchester United cedera selama turnamen sejauh ini. Selain Antony, mereka adalah Rasmus Hojlund, Leny Yoro, dan Marcus Rashford.