Pabrik Tembaga Freeport Bisa Munculkan Industri Semikonduktor

Presiden RI Jokowi dalam Peresmian Produksi Smelter PT. Freeport Indonesia, Gresik, 23 September 2024. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden RI Jokowi dalam Peresmian Produksi Smelter PT. Freeport Indonesia, Gresik, 23 September 2024. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi memproduksi perdana katoda tembaga dari fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur (Jatim) pada Senin (23/9/2024).

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan peresmian produksi katoda tembaga oleh PTFI hari ini merupakan tindak lanjut dari program hilirisasi mineral yang terus di dorong oleh Presiden RI Jokowi, menyusul kesuksesan hilirisasi nikel di Indonesia.

“Dan hari ini setelah nikel, beliau (Presiden Jokowi) dorong kembali untuk yang namanya emas dan tembaga,” ujar Erick dalam acara peresmian Smelter PTFI, di Gresik Jatim, Senin (23/9/2024).

Nah, Erick memperkirakan, smelter PTFI yang baru diresmikan ini juga bisa menumbuhkan industri baru di Indonesia yakni semikonduktor. Di mana, salah satu bahan bakunya adalah selenium.

“Belum di situ, tadi di pesawat beliau (Presiden Jokowi) sudah bisik-bisik. Bahwa semikonduktor adalah industri baru ke depan buat Indonesia. Karena bahan bakunya selenium juga ada di sini,” bebernya.

Dengan begitu, dia mengungkapkan beroperasinya smelter PTFI hari ini bisa memastikan pekerjaan yang lebih makmur ke depannya.

Seperti diketahui, smelter single line terbesar di dunia ini memiliki kapasitas pemurnian hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Ditambah dengan smelter pertama yang sudah beroperasi yaitu PT Smelting, keduanya akan memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak per tahun.

Smelter konsentrat tembaga yang berlokasi di JIIPE ini menjadi salah satu proyek strategis nasional dengan investasi mencapai US$ 3,7 miliar atau Rp 58 triliun.

Saat smelter beroperasi secara komersial, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 2.000 orang. Adapun tenaga kerja diprioritaskan untuk warga lokal Gresik terlebih dulu.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*