OJK Punya Catatan Khusus Untuk Kemajuan Bank Syariah, Apa Itu?

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae dalam CNBC Indonesia Sharia Economic Forum pada Selasa (3/9/2024). (CNBC Indonesia TV)
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae dalam CNBC Indonesia Sharia Economic Forum pada Selasa (3/9/2024). (CNBC Indonesia TV)

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DianEdiana Rae mengungkapkan catatan khusus untuk kemajuan industri perbankan syariah.  Saat ini pangsa pasar perbankan juga mengalami pertumbuhan dari sebelumnya sebesar 5% menjadi 7,29%. Meski membutuhkan waktu lama, menurut Dian, perkembangan tersebut terbilang signifikan.

“Terus kita lihat misalnya yang terjadi konsolidasi, merger yang menjadi BSI. Saya kira BSI ini lompatannya luar biasa. Jadi kita salah satu bank yang dikatakan terbesar, yang sudah masuk 10 besar di dunia ini. Saya kira ini merupakan very good sign bahwa memang arah perbankan-perbankan syariah kita sudah bagus,” pungkas Dian dalam Sharia Economic Forum, Selasa (3/9/2024).

Selain pangsa pasar dan arah perbankan syariah yang terus berkembang. Dian juga mengingatkan skala bisnis juga menjadi hal terpenting bagi perbankan syariah untuk terus mengembangkan usahanya di tanah air. 

“Saya kira memang catatan-catatan lain harus kita perhatikan seperti konsolidasi yang dilakukan terhadap beberapa bank syariah yang kemudian jadi BSI, itu loncatan luar biasa. Itu menunjukkan bahwa bisnis perbankan, termasuk syariah itu size does matter,” kata Dian 

Dian menjelaskan dengan skala bisnis yang besar, perbankan syariah bisa mencapai efisiensi bisnis. Dia memaparkan bahwa saat ini ada sebanyak 14 bank umum syariah dengan skala bisnis yang lebih kecil dibandingkan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI.

“Dari bank umum syariah itu, kan mereka kebanyakan di KBMI (Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti) I. Hanya satu (bank) yang ada di KBMI II, dan satu di KBMI III. Jadi skalanya masih jauh. Kalau KBMI I itu masih di bawah Rp 6 triliun permodalannya,” papar dia.

Di sisi lain, kata dia, industri perbankan syariah juga memiliki pencapaian positif. Berdasarkan laporan lihat Islamic Finance Development Report pada 2023, Indonesia berada pada urutan ketiga dalam pengembangan pengetahuan perbankan syariah.

https://extension.jp.net/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*