Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif buka suara perihal alasan dibalik menurunnya target produksi minyak dan gas bumi (migas) siap jual atau lifting dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Target lifting khususnya pada jenis minyak pada tahun 2025 menjadi sebesar 600 ribu barel per hari (bph), menurun dari target yang ditentukan dalam APBN 2024 ini sebesar 635 ribu bph. Sedangkan pada jenis gas bumi pada RAPBN 2025 sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari, menurun dari target tahun 2024 ini sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.
Arifin mengakui, bahwa pada tahun 2025 lapangan minyak di dalam negeri mengalami penurunan drastis, sehingga lifting minyak turun. “Oh (target lifting minyak) 600 (ribu bph), ya (karena) lapangannya kan memang dropnya drastis. Nah sekarang kan udah mulai kita coba recover nih. Kan kemarin di (Lapangan Banyu Urip, Blok) Cepu ada tambahan (produksi). Mudah-mudahan akhir tahun bisa nguber (target lifting) tuh,” ungkap Arifin saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Untuk mendorong peningkatan produksi, Arifin bilang, pemerintah akan menggenjot produksi migas dari sumur Migas Non Konvensional (MNK). Tak hanya itu, produksi salah satu lapangan minyak Buton di Sulawesi Tenggara terus diupayakan.
“Dan jangka panjangnya kan kita ada lapangan yang sekarang kita upayakan di Buton. Kita ini kerja sama dengan China juga untuk mengangkat recovery factor, juga kita dorong. Selama ini kan kita ngandelinnya sama K3S yang sebelah sono. Sekarang kan yang kita liatnya yang sebelah sini, punya pengalaman juga,” tandasnya.
Asal tahu saja, turunnya target lifting migas 2025 mendatang seperti yang diungkapkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan terkait RUU APBN 2025 dan Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Jumat (16/08/2024).
“Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada 82 Dolar AS per barel. Lifting minyak diperkirakan mencapai 600 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 1,005 juta barel setara minyak per hari,” kata Jokowi.