
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (Foto: X)
Venezuela telah meminta bantuan dari Rusia, China, dan Iran untuk memperkuat pertahanannya di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), menurut dokumen pemerintah AS yang dikutip Washington Post. AS dilaporkan tengah merencanakan tindakan militer terhadap Venezuela, meski Presiden Donald Trump membantah klaim tersebut.
Menurut surat kabar tersebut, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengirimkan surat kepada Presiden China Xi Jinping untuk meminta detektor radar dan secara langsung menyebutkan “eskalasi” dengan AS. Caracas juga dilaporkan mendesak Iran untuk menyediakan peralatan pengacau radar dan drone yang mampu terbang hingga 1.000 km, demikian diwartakan RT.
Washington Post mengutip dokumen yang menunjukkan bahwa Menteri Perhubungan Venezuela Ramon Celestino Velazquez akan mengirimkan surat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungannya ke Moskow bulan lalu, meminta rudal yang tidak disebutkan namanya dan bantuan dalam perbaikan jet tempur Su-30MK2 dan sistem radar yang sebelumnya dibeli oleh Venezuela. Laporan tersebut menambahkan bahwa tidak jelas bagaimana Rusia, China, atau Iran menanggapi permintaan tersebut.
Presiden AS Donald Trump menuduh Maduro mengoperasikan kartel “makroteroris” yang menyelundupkan narkoba ke AS dan telah menawarkan hadiah untuk penangkapannya. Washington telah mengerahkan armada angkatan laut di Karibia barat, dan sejak September telah melakukan serangan di perairan internasional terhadap lebih dari selusin kapal yang diduga milik kartel. Maduro membantah tuduhan tersebut dan menuduh Trump “mengada-adakan perang baru.”