Ketua Dewan Komisioner Ototritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan kondisi ketidakpastian global masih tinggi, meski ramai-ramai bank sentral melonggarkan kebijakan moneter. Meski penurunan suku bunga memberikan sentimen positif, Mahendra menyoroti pasar keuangan akan tetap terdampak oleh tensi global yang masih tinggi
Tingginya inflasi global yang mulai terkendali membuat bank sentral AS yang menjadi acuan utama global telah menurunkan suku bunga secara agresif sebesar 50 basis poin (bps).
Sementara itu, Mahendra menyebut ekonomi terbesar kedua yakni Tiongkok ikut secara agresif melonggarkan kebijakan moneter dengan suku bunga GWM diturunkan 25 bps. Pemerintah China juga diketahui menurunkan uang muka pembelian rumah dan mendorong sektor properti. Kebijakan fiskal Tiongkok juga akomodatif.
“Eropa juga memulai siklus penurunan suku bunga,” jelas Mahendra dalam konferensi pers RDK Selasa, 1 Oktober 2024.
Mahendra menyebut keputusan moneter tersebut pada akhirnya mendorong kenaikan likuiditas keuangan global di mayoritas negara.