Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, pria kelahiran Pandeglang, Banten pada 10 Maret 1977. Ia merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1999 hingga meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa dari Presiden Republik Indonesia.
Namun, Ia mengakhiri karir militernya dengan pensiun dini dan bergabungan dengan Partai Demokrat.
Pria yang kerap dipanggil Sulaiman ini juga sempat bergabung dengan Tim 8. Tim ini yang menggodok Koalisi Perubahan antara Partai Demokrat, NasDem, dan PKS di awal Pilpres 2024. Namun, Demokrat “ditelikung” NasDem yang mendadak mendeklarasikan Anies-Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres pada waktu ini.
Partai Demokrat lalu beralih ke Koalisi Indonesia Maju dan mendukung Prabowo-Gibran.
Dalam karir militer, Ia memulai sebagai Komandan Peleton di Yonkav 8-Tank/Kostrad pada 2000 hingga menjadi Perwira Seksi Operasi sampai 2006. Salah satu yang paling menonjol dari perjalanan kariernya adalah penugasannya ke Lebanon sebagai Wakil Komandan Kompi B Yon Mekanis Konga XXIII/A UNIFIL pada tahun 2006-2007, sebuah misi perdamaian internasional di bawah naungan PBB dan menjadi instruktur international pertama TNI di Australia.
Pada tahun-tahun berikutnya, Sulaiman banyak terlibat dalam pengembangan operasi di lingkungan Kostrad dan berkontribusi dalam berbagai peran, termasuk sebagai Kepala Seksi Personel di Sekretariat Pribadi Kasum TNI pada 2008 hingga 2009.
kemudian melanjutkan pengabdiannya di Direktorat Perencanaan Operasi PMPP TNI dan pada akhirnya diangkat menjadi Kepala Sekretariat Panglima TNI pada 2011.
Selain dunia militer, setelah pensiun dini pada 2017 – 2019 Ia berperan aktif sebagai dosen tetap di Universitas Pertahanan. Tak hanya itu, Ia juga mengakuisisi beberapa perusahaan investasi dan konsultan, Saat ini, ia mengembangkan berbagai perusahaan, yang bergerak dalam bidang investasi, energi dan usaha lainnya, tercatat ia menjabat sebagai CEO Romeo Strategic Consulting.
Sementara itu, dalam dunia politik IftitahSulaiman merupakan perwakilan Partai Demokrat yang diajukan sebagai salah satu calon menteri kabinetPrabowo-Gibran. Sebagai politikus Demokrat. Ia jugadikenal sebagai mantan ajudan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dekat dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).